Sing A Sky Chapter 13
“Madd? Kau kenapa?” terdengar suara seorang laki-laki
dari belakang. Maddi menoleh lalu tersenyum kecil.
“Nothing Grey.” Jawab Maddi singkat.
“Kita nomor 1608 Madd.” Seru Greyson
sambil memberikan nomor pendaftaran pada Maddi.
“Lama sekali ya Grey, aku jadi
gelisah.” Sahut Maddi sambil mengeluarkan I-phonenya dari dalam tasnya lalu
memainkannya.
“Ya begitulah, kita datang terlalu
siang tadi.” Jawab Greyson sambil memperhatikan layar Hp Maddi.
“Grey? Apa kita akan masuk?” tanya
Maddi tiba-tiba.
“Aku tidak tahu Madd, tapi kita
harus semangat! Kita pasti bisa!” Seru Greyson menyemangati Maddi. Maddi
menoleh ke arah Grey lalu tersenyum kecil.
“Ya kita pasti bisa!”
Greyson memperhatikan Maddi, dia
merasa sangat nyaman saat berada disamping Maddi. Meskipun jantungnya tak
pernah bisa diajak berkompromi, Grey selalu berharap bisa seperti ini terus.
Saat mengerjakan pekerjaan berkelompok di sekolah.
Saat duduk
sebangku dengan Maddi. Saat memegang tangan Maddi dan menariknya keluar rumah,
Saat harus bernyanyi bersama dengan mimik saling mencintai. Menyenangkan
sekali, melewati hari-hari bersama orang yang sangat di sayanginya.
Setiap melihat Maddi tersenyum ke
arahnya, seperti muncul harapan untuknya. Seakan-akan dia dan Maddi akan
kembali bersatu seperti dulu. Berpegangan tangan, berpelukan, tatap-tatapan,
bernyanyi bersama, jalan-jalan bersama dan saling mengucapkan bahwa satu sama
lain saling mencintai.
Menunggu,
hanya itu yang bisa Grey lakukan sekarang, dia tidak pernah mengerti jalan
pikiran wanita yang sangat dicintainya itu. Kadang ia tersenyum sendiri jika
mengingat masa lalunya yang indah bersama Maddi.
“Grey?” Suara itu membuyarkan
lamunan Greyson, dia menatap ke arah Maddi.
“Ya?” jawab Grey singkat.
“Kau mau ikut jalan-jalan bersama
ku?”
“Jalan-jalan? Kemana Madd?” tanya
Greyson keheranan, “Kita kan masih harus Audisi Madd” Lanjutnya lagi.
“Masih lama kan Grey? Lagian aku
sudah bosan menunggu.” Sahut Maddi.
“Ya sudah. Kau mau kita kemana?”
tanya Greyson.
“Keliling tempat ini.” Sahut Maddi
mantap.
Mereka
akhirnya berjalan untuk mengelilingi Kampus besar itu, mereka naik tangga 3
kali dan harus turun tangga lagi.
Mereka
menemui Mading, dan membacanya. Setiap ada tulisan mereka selalu berhenti,
hanya untuk membacanya.
“Madd? Kita kembali saja ya.” Seru
Greyson, dia terlihat lelah.
“Iya Grey, aku juga sudah lelah.”
Jawab Maddi. Mereka kembali ke tempat audisi dan duduk di sebuah bangku panjang.
Keduanya terlihat ingin tidur tapi tiba-tiba mereka tersentak. Karena disamping
kursi yang mereka duduki ada sebuah speaker besar. Berbunyi.....
“NOMOR SERIBU ENAM RATUS DELAPAN”
Kemudian speaker itu diam kembali.
“Grey?? Kita?? Aduh bagaimana ini??”
Maddi terlihat panik, melihat kepanikan Maddi, Grey pun ikut-ikutan panik.
“Kita masuk saja dulu, ayo Madd.”
Seru Greyson sambil menarik tangan Maddi, memasuki ruangan audisi.
Mereka
melihat sebuah grand piano hitam, mereka disuruh masuk oleh petugas. Mereka pun
masuk, Maddi yang terlihat gugup berjalan sambil mengapit lengan Greyson.
“Hai! Perkenalkan diri kalian” Seru
seseorang dari kursi juri. Maddi tersenyum berusaha menutupi kepanikannya,
dilihatnya Christina yang sedang terseyum ke arahnya.
“Hai.. Aku Maddi Jane.” Maddi
memperkenalkan diri sambil mengeluarkan senyuman khasnya.
“Greyson Chance” Grey memperkenalkan
diri, juri yang tadi menyuruh Maddi dan Greyson untuk memperkenalkan diri
terkejut saat mendengar nama Greyson Chance.
“Greyson?? Really?? Why are you in
here.” Serunya sambil berjalan ke arah Greyson. Greyson yang tidak mengerti apa
yang terjadi hanya terkejut saat perempuan itu tiba-tiba memeluknya.
“What Happened?” tanyanya sambil
berusaha melepaskan pelukan gadis itu.
“I’m Enchancer, Grey.” Seru Gadis
itu bersemangat.
“Oh ya?? Thank you!” seru Greyson.
“Hmm,” terdengar seorang pria
berdehem,ya itu adalah Chester See. “Durasi!! Samantha!” serunya lagi.
“Yes, I’m sorry!” Samantha Jade
kembali ke tempat duduknya.
“Mau nyanyi lagu apa?” tanya
Chester.
“A Thousand Of Years.” Seru Maddi
dan Greyson mantap.
“Okay... silahkan” Christ akhirnya
bersuara.
Greyson
mulai menekan tuts-tuts grand piano hitam itu, matanya tertutup. Kemudian
suaranya yang merdu memenuhi ruangan.
‘Hearts
beats Fast.
‘Colours and Promises
‘How to be brave? How can I love when I’m affraid to
fall?
Maddi
membuka suara.
‘But
watching you stand alone
‘All of my doubt suddenly goes away some how.
“One
Steps Closers” Maddi dan Greyson bersamaan.
‘Time
stand still
‘Beauty in all she is
‘I will be brave
‘I will not let anything take away
‘What's standing in front of me
‘Every breath
‘Every hour has come to this
‘What's standing in front of me
‘Every breath
‘Every hour has come to this
Dan akhirnya
mereka berdua bernyanyi bersama-sama
‘And all along I believed I would find you
‘Time has brought your heart to me
‘I have loved you for a thousand years
‘I'll love you for a thousand more
‘Time has brought your heart to me
‘I have loved you for a thousand years
‘I'll love you for a thousand more
Maddi dan
Greyson saling menatap sejenak, kemudian Greyson menekan tuts piano itu lagi.
Maddi ragu menyanyikannya, tapi akhirnya....
‘I have died
every day waiting for you
‘Darling, don't be afraid I have loved you
‘For a thousand years
‘I'll love you for a thousand more
‘And all along I believed I would find you
‘Time has brought your heart to me
‘I have loved you for a thousand years
‘I'll love you for a thousand more
‘Darling, don't be afraid I have loved you
‘For a thousand years
‘I'll love you for a thousand more
‘And all along I believed I would find you
‘Time has brought your heart to me
‘I have loved you for a thousand years
‘I'll love you for a thousand more
‘Aku tak sanggup lagi Grey’ batin Maddi, ingin sekali dia
lari dan meneriakkan kalau dia tidak sanggup lagi.
To Be Continued......