Kamis, 16 April 2015

Fanfiction : Sing A Sky Full Of Stars Chapter 4



Sing A Sky Chapter 4



            "Christ???" panggil Maddi dari dalam kamarnya. "Mia did you have seen Christ?" tanya Maddi pada Mia yang tiba-tiba lewat dari depan pintu kamarnya.
            "No, I don't know!" jawab Mia cuek.
            "Oh mine" seru Maddi gelisah.

***
            Sementara itu Christ sudah pergi sejak pagi, dia menemui Chester. Chester adalah orang yang mendukung Christ dalam karirnya sebagai penyanyi Youtube.

            "Bagaimana? Apa sudah bagus?" tanya Christina yang baru saja selesai menyanyikan lagu 'Stereo Hearts' yang akan dia post ke Youtube minggu depan.
            "Aku rasa itu sudah sangat bagus, tapi kau harus benar-benar serius saat menyanyikannya, aku tidak mau tau, harus benar-benar bagus" jawab Chester sambil memperhatikan wajah Christ.
            "Baiklah, aku tidak akan mengecewakan mu, aku akan membuat mu mengagumi suara kuu" Jawab Christ girang.
            " Baiklah Nona Grimmie yang cantik, akan kutunggu" kata Chester dengan suara menggoda. Christina menunduk, dia merasa panas di wajahnya, dia rasa sekarang pipinya sudah mulai memerah.
            "Kau kenapa? Apa ada yang salah" tanya Chester sambil menyentuh bahu Christ. Dia sangat takut kalau-kalau gadis yang sedang duduk di depannya itu sakit atau bagaimana.
            ‘Jangan menyentuhku Chester, aku tak sanggup menahan detak jantungku yang sangat cepat ini’ batin Christ.
"Christ?? Kau kenapa? Apa ada masalah? Kau sedang sakit?" tanya Chester gelisah.
            "Ti.. tidak aku tidak apa-apa!, aku baik-baik saja" jawab Christ pelan.
            "Benarkah? Lalu kenapa tadi kau diam Christ? Dan kenapa wajahmu memerah seperti ini?" tanya Chester lagi, dengan wajah yang sangat gelisah.
            "Hahh??? Aku tidak apa-apa Chest" jawab Christ dengan suara yang bergetar.  Dia tak tau apa yang sedang dialaminya, dia tidak pernah merasakan hal seperti ini, selama ini dia selalu bersama Chester tapi tak pernah satu kalipun dia merasakan hal aneh seperti itu.
            Suasana pun diam seketika, Chester sedang memperhatikan wajah Christ. "Kenapa gadis ini seperti ingin mati saja saat melihat wajah ku, apa aku salah bicara tadi?" tanya Chester dalam hati.

            "Christ! Kau masih ingin menemaniku disini? Atau ingin segera pulang saja?" tanya Chester sambil memandang wajah Christ.
            "A... aku mau pulang saja Chester,  pasti orang rumah sudah mencari ku" Jawab Christ sambil tersenyum tanpa ekspresi.
            "Baiklah, akan ku antar kau sampai ke rumah mu" kata Chester menawarkan.
Detak jantung Christ semakin cepat saja, sekarang dua kali lipat lebih cepat dari sebelumnya, pipinya semakin merah dan sekarang dia menunduk,
            "Christ??? Kau ku antar ya???" Seru Chester lagi kali ini terdengar kuat hingga mengejutkan Christ.
            "Ahhh.... A...kuu, mmm a..ku" jawab Christ terbata-bata, dia menarik napasnya lalu bicara "Aku pulang sendiri saja, aku bisa menumpang taxi nanti, lagian kesini tadi aku kan naik taxi juga" jawab Christ pelan.
            "Tidak Boleh, kau harus pulang bersama ku. Ayolah aku akan mengantarmu, kau akan selamat. Tenanglah" seru Chester sambil berdiri mengambil jaketnya dan langsung menarik tangan Christ.
            "Aku bisa sendiri kog" jawab Christ sambil menepis tangan Chester.
            "Baiklah" jawab Chester. Mereka berjalan menuju garasi Chester, Dia mengeluarkan Motornya dan segera menyalakannya, sudah cukup lama Chester menunggu agar Christ naik, tapi Christ hanya diam dan menunduk, akhirnya Chester membuka suara "Christ???" panggil Chester pelan. "Christ???" Sedikit lebih kuat dari sebelumnya. Tapi Christ tetap tak bergeming.
            "Nona Grimmie, cepatlah, kenapa kau masih diam disitu?" Kata Chester dengan suara yang sangat kuat.
            "Hahh???" Jerit Christ terkejut.
            "Kau itu kenapa? Kenapa dari tadi kau hanya diam?, sudah ku panggil berkali-kali kau tidak dengar, kalau aku tidak berteriak, kau tak akan dengar" jawab Chester kesal.
            Christ terdiam, dia sangat menyesal karena selalu melamun, dia hanya sedang memikirkan mengapa Chester memanggilnya nona Cantik???, "I'm sorry Chest, I'll not do it 'gain" jawab Christ pelan.
            "Calm down beauty, naiklah agar kau segera ku antar pulang" jawab Chester dengan suara yang sangat lembut.
            Wajah Christ kembali memerah, tapi dia langsung menarik napas dan segera naik ke atas motor Chest.

            Di perjalanan, tak ada yang bicara, keduanya terdiam, sampai akhirnya mereka tiba di rumah Maddi.
Christ segera turun dari motor, "Thanks Chest!" kata Christ sambil tersenyum.
            "Urwel, nona Grimmie, that's okay" sahut Chest, lalu segera pergi dengan meng-gas motornya.
Christ berjalan menuju gerbang rumah sambil tersenyum.

            Maddi menghampirinya dengan wajah cemas "Christ, kau darimana saja? Aku mencarimu sejak tadi" tanya Maddi dengan wajah khawatir.
            "Aku.... mmmm", "Aku dari studio Chester, mengurus video yang akan ku post minggu depan" jawab Christ pelan.
            "Kau tidak mengajak ku Christ!! Aku kan bisa minta tolong pada Chest untuk membantuku mengaransemen Laguku" jawab Maddi kesal, dia membelakangi Christ sambil berjalan masuk rumah.
            Christ bingung, "Bukannya biasanya dia pergi mengaransemen ke tempat Josh, kenapa tiba-tiba mengerjakannya sendiri, dan ingin agar Chest membantunya?" sambil berjalan memasuki rumah.
            Dia berjalan ke lantai atas, menuju kamar Maddi.

            "Tok..tok..tok" terdengar suara ketukan pintu oleh Maddi.
            "Siapa??? Masuklah!!!" jawab Maddi cuek.
            Christ mendorong pintu kamar Maddi, lalu berjalan mendekati Maddi yang sedang duduk di depan meja riasnya.
            "Maddi? Kau marah pada ku? Tapi kenapa?" tanya Christ dengan cepat.
            Maddi berbalik dan berkata "Aku tidak marah, aku hanya butuh seseorang untuk membantuku mengaransemen lagu yang akan kunyanyikan, tapi kau malah pergi aku mencarimu dari pagi tadi" dengan nada yang sangat kesal.
            "Sekarang aku dapat membantumu Maddi, Lagu apa yang akan kau nyanyikan?" tanya Christ menawarkan diri.
            "Secrets dari One Republik" jawab Maddi sambil menarik napas.
            "Mmmm? Aku tak pernah mendengar lagu itu sebelumnya, apa sudah kau Download lagunya?" tanya Christ lagi.
            "sudah, kau dapat mendengarkannya di Laptopku, di folder Mjmusic ya..." Sahut Maddi.

***
            "Mia Grace, are you at home?" Teriak Matty yang sudah berdiri di depan pagar rumah Maddi.
            "Mia??? Can't you see that?, you're not hear it? Teriak Maddi sedikit kasar.
            Mia lari tergopoh-gopoh dari kamarnya, dia langsung menuju pintu dan segera membukanya "Hi, Brothaa!" sapa Mia saat melihat Matty sedang berdiri di depan pintu pagar rumahnya, dia segera membuka pagar dan menyuruh Matty masuk.
            "Who do you want to meet brotha?? I know, you're not want to meet me." Kata Mia sambil membimbing Matty masuk kerumah. "Oh yeah, Have a sit!" seru Mia lagi.
            "I want to meet Sist Maddi, She is here ?" tanya Matty.
            "Of course, wait I will Call her" jawab Mia.

            Mia berjalan menaiki tangga, dan berlari menuju kamar Maddi, "Sistt.." Kata Mia sambil mengetuk pintu kamar Maddi, tapi Maddi tidak mendengarnya, mungkin karena suara Mia pelan atau karena dia sedang memainkan pianonya sekarang.
            "Sistt Maddi!!!" Teriak Mia sangat keras hingga mengejutkan Maddi.
            "What?? Am I do something wrong??" tanya Maddi pada Christ yang sedang duduk disampingnya memegang selembaran kertas yang berisi not-not balok.
            "May..be, Open the door" perintah Christ.
            Maddi berjalan dan membuka pintu kamarnya, dia melihat Mia sedang berdiri dengan wajah cemberut.
            "Sistt, do you know? Matty is waiting for you, it's too long Sist..!" seru Mia kesal.
            "Oh ya.. Oh my God, I'm sorry Mia, I'll meet him" kata Maddi sambil berlari menuruni tangga, dan akhirnya mendapati Matty sedang duduk sendirian.
            "I'm sorry Matt, I'm late right" seru Maddi dengan napas terengah- engah karena ia baru saja berlari menuruni tangga.
            "It's okay, It's not too late Sist" sahut Matty dengan wajah meyakinkan.
            "Thanks Matt" jawab Maddi lega.
            " Ya sist, okay this is your lyrics" sambil menyerahkan sebuah kertas berisi lirik dan not angka lagu.
            " Thanks now help me to learn it" sahut Maddi sambil menerima kertas yang diberikan Matty.

Matty mulai dengan lirik-lirik Rapnya, Lalu Maddi menyusul dengan suara indahnya.

I really wanna love somebody
I really wanna dance the night away
I know we're only halfway there but
you take me all the way
you take me all the way
I really wanna love somebody
I think about you every single day
I know we're only halfway there but
you take me all the way
you take me all the way

            "Okay sist, that's perfect" seru Matty kegirangan
            "Really, huhh, aku tidak menyangkanya, Lalu kapan kita akan rekaman?" sahut Maddi dengan senyum manisnya.
            " Tommorrow, Sist, I'll wait you in My studio" jawab Matty.
            "Okay, I'll come after I back from school okay" seru Maddi sambil tersenyum.
            "Okay sist, gotta go now sist" kata Matty lalu berdiri.
            "Oh ya, cepat sekali?" tanya Maddi
            "Iya kak Maddi, aku harus segera pergi sekarang, kita bertemu besok ya Sist!" seru Matty. Maddi akhirnya berdiri dari kursi dan segera membawa Matty keluar.
            "See you Tommorow!" Seru Maddi.
            "Yah Sist" jawab Matty sambil tersenyum.
            Maddi masuk kembali kedalam rumahnya. "Okay, tommorrow right, I've to prepare all that I need for tommorow" batin Maddi sambil berlari kekamarnya untuk menemui Christina yang sedang menunggunya.

            "This song would be the best song ever" seru Maddi dalam hati, "Hopefully you see it Grey" serunya pelan sambil tersenyum

To Be Continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar