Sing A Sky Chapter 7
Maaf lama ya... sibuk nihh hahah :D
"Kenapa kau memandangi ku
begitu?? Apa ada yang salah dengan ku???” Tanya Conor tiba-tiba. Suara itu
mengejutkan Maddi, "Ahh?? Apa tadi??" tanya Maddi.
"Nothing Maddi", "Mau
ikut aku ke Kantin??" lanjutnya lagi.
"Of course" jawab Maddi.
Mereka pun berjalan keluar kelas,
banyak siswa yang memperhatikan mereka, dari semua siswa yang memperhatikan
mereka hanya Tiffany yang memasang wajah kesal.
"Oh Shitt... Maynard jalan sama
Maddi??" seru Tiffany.
"Tiffany?? Kau kenapa?"
kata Megan, dia tiba-tiba muncul dan berbicara dari belakang Tiffany. Suara
Megan mengejutkan Tiffany."Ngapain kau disini?" bentak Tiffany.
"Aku mau menemui
sahabatku" jawab Megan sombong.
"Maddi?, dia sedang pergi
dengan gebetan barunya kekantin" seru Tiffany sedikit memanas-manasi
Megan, "Apa kau tidak tahu?? Dia melupakan teman-teman lamanya"
lanjutnya.
"Terimakasih atas informasinya,
tapi aku tidak akan pernah percaya pada kata-kata mu itu perebut pacar
orang" seru Megan sambil mendorong Tiffany, saat dia ingin pergi, Tiffany
memegang tangannya.
"Apa kata mu?" tanya
Tiffany memandang Megan seperti ingin memakannya.
"Kenapa? Kau memang perebut
pacar orang kan?? Kau pernah merebut Greyson dari Maddi kan" Sahut Megan
dengan suara keras.
"Apa kata mu??? Greyson kan
memang suka sama ku. Maddi itu gak pantes buat Greyson." Sahut Tiffany
tapi kali ini suaranya sangat keras.
"Imposible Grey suka sama
kamu"
"Apa??" Tiffany menjadi
sangat murka.
Megan mendorong Tiffany, dia pergi
meninggalkan Tiffany sendirian.
"Dia terdiam, berarti dia sudah
sadar kalau dia tukang rebut pacar orang" batin Megan.
Dia
berjalan menuju kantin untuk menemui Maddi. benar Maddi sedang duduk dengan seorang
laki-laki yang sudah tidak asing lagi di mata Megan. Dia berjalan menuju tempat
Maddi dan Conor duduk lalu menutup mata Conor.
"Kalian
sedang berduaan ya??" tanya Megan.
"Ini siapa?? Seperti suara
Megan saja" Seru Conor menerka.
Maddi tersenyum, Megan melepaskan
tangannya. "Iya!! Megan Nicole" seru Megan kuat sekali.
"Kalian udah saling kenal
ya??" tanya Maddi bingung memperhatikan kelakuan Megan.
"Of course, she is my
bestfriend" jawab Conor sambil memandang ke arah Megan. Mereka sempat
bertatapan tapi tiba-tiba Megan tertawa dan segera duduk disamping Conor,
"Iya Madd, dia sahabat aku, maaf gak pernah kasih tau kamu yaa" seru
Megan sambil tersenyum.
"Ohh, aku pikir kalian
pacaran" sahut Maddi tapi bukan seperti terkaan lebih seperti ejekan.
"Ihh, mana mau aku pacaran sama
cowok kegini, yang kerjaannya Cuma belajar, aku pasti akan dicuekin
terus." Seru Megan memalingkan wajah.
"Kau pikir aku mau pacaran
dengan wanita seperti mu?" Conor menjawab dengan kesal.
"Sepertinya mereka saling
menyukai" batin Maddi, dia tersenyum memperhatikan kelakuan sahabatnya
Megan dengan Ketua kelasnya Maynard.
Mereka terus bertengkar tanpa
memperhatikan Maddi yang dari tadi tersenyum menonton mereka berkelahi, sampai
akhirnya terdengar bel pulang.
"Kalian tidak pulang??"
tanya Maddi, suara Maddi membuat mereka berhenti.
"Memangnya sudah pulang?"
tanya Maynard.
"Makanya jangan berantem
terus" sahut Maddi sambil berjalan meninggalkan Maynard dan Megan.
Megan dan Conor terdiam melihat
langkah kaki Maddi yang sudah jauh.
"Ya sudah aku mau pulang, kau
belum pulang?" tanya Maynard pada Megan yang sedang memainkan
Handphonenya.
"Kita pulang sama-sama
ya??" Sahut Megan, "Aku tidak punya temen pulang, lagian kan arah
rumah kita searah, sebelahan pula" sambung Megan.
"Ya sudah ayo"
Mereka berjalan keluar dari kantin,
mereka pulang naik Motor Conor Maynard.
Maddi memperhatikan mereka, dia
belum pulang. Dia sengaja meninggalkan Megan dan Maynard di kantin supaya
mereka bisa pulang sama-sama "Ternyata mereka tetanggaan ya??" seru
Maddi sambil tersenyum.
***
Greyson sudah tiba di Chicago,
setelah turun dari pesawat Greyson hendak menelepon Austin Mahone, saudaranya
yang tinggal di Chicago, tiba-tiba ada orang yang menyentuh pundaknya.
"Greyson??" seru laki-laki itu.
Greyson tidak mengenal suara itu,
dia menoleh ke belakang dan ternyata itu adalah Austin. "Austin?? Maaf
tadi aku tidak mengenali mu" seru Greyson sambil tersenyum.
"Tidak apa-apa, kita kan sudah
lama tidak bertemu, ya sudah sekarang kita ke sekolah saja dulu, supaya besok
kau bisa langsung sekolah" sahut Austin sambil membawa sebuah koper Grey.
Mereka naik mobil Austin, mereka
pergi ke SMA tempat Austin pernah sekolah. "Kau mengenal Maddi
Jane??" tanya Grey saat berjalan memasuki sekolah.
"Maddi Jane?? Mantan mu itu??
Tentu saja dia sekolah disini juga" jawab Austin sambil memandang Grey.
"Kau masih menyukainya Grey??" tanya Austin tiba-tiba.
"Hmm?? Tidak aku hanya
bertanya." Jawab Grey sambil menggaruk kepalanya.
"Kau tidak usah berbohong, tenang
saja Maddi sekolah disini, tapi aku tidak tahu dia jurusan apa"Kata Austin
dengan nada mengejek.
Greyson diam.
Mereka
sampai di ruang kepala sekolah.
"Selamat sore pak!" sapa
Austin pada Kepala sekolah yang sedang bekerja dengan Laptopnya.
"Ya. Ada yang bisa saya
bantu??" tanya Kepala sekolah mengalihkan pandangannya dari Laptop dan
akhirnya dia melihat Austin. "Austin?? Kau mau mengurus surat pindah yang
kemarin kau kirim??" tanya pak kepala sekolah.
"Iya pak, ini adalah saudara
saya Greyson Chance. Dia yang akan pindah kesini"
"Yang dari LA??"
"Yes sir." Jawab Grey
sambil menyalam tangan kepala sekolah itu.
"Okay... kau mau mengambil
jurusan apa??" Tanya pak kepala sekolah.
"Fisika pak" jawab Grey.
"Baiklah, besok kau sudah bisa
masuk tapi kau harus datang kesini lagi untuk meminta kartu mu"
"Baik pak" jawab Grey
sambil tersenyum.
Austin dan Grey sudah keluar dari
kantor kepala sekolah, Austin bingung "Kau jurusan Fisika??" nadanya
seperti nada mengejek.
"Iya, memangnya kenapa?? Aku
sanggup belajar fisika kok" jawab Grey kesal.
Austin tersenyum, "Baiklah ayo
pulang"
Di mobil, Grey membayangkan wajah
Maddi. "I'll meet my girlfriend" batin Grey.
To Be Continued.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar