Minggu, 19 April 2015

Fanfiction : Sing A Sky Full Of Stars Chapter 6



Sing A Sky Chapter 6

            Maddi kembali memandang layar I-phonenya. "Yeah that's true", "Greyson!!! You still remember me??" Suara Maddi terdengar sangat senang. Dia terus memainkan I-phonenya.
***
            Christina ternyata mengikuti Maddi sejak tadi, Christ kaget saat Maddi menyebut nama Greyson. "Apa dia masih pacaran sama Greyson??, bukannya mereka sudah lama putus??" pertanyaan-pertanyaan terngiang di kepala Christ. Tapi Christ memilih untuk pergi tidur, besok dia harus menyiapkan sarapan untuk Maddi dan Mia.
Maddi memandangi bulan sabit yang sedang bersinar, dia akhirnya bernyanyi sebuah lagu kesukaannya.
Cause in the Sky,
cause in the sky Full of stars .
I think I saw you.
I think I see you.....

            "I think, I see you Greyson!" Teriak Maddi sangat keras.

            Maddi segera masuk kedalam dan segera merebahkan dirinya. Dia berharap Greyson ada di mimpinya.

***
            "Greyson!!" Ibu Greyson memanggilnya
            "Yes Mom? " jawab Greyson sambil menuruni tangga
            "Kita akan pindah besok! Jadi kemasi barang-barang mu" sahut Ibu Greyson.
            "Really?? Mom? Are you sure??" tanya Greyson tidak percaya.
            "Yes, tapi produser kamu bilang kamu harus tetap menyanyi, kamu akan kembali kesini kalau mereka memanggil mu untuk konser atau yang lain"
            "baiklah, aku akan segera bersiap-siap, Thanks Mom, I love you" sahut Greyson sambil mencium pipi ibunya itu lalu segera berlari menaiki tangga menuju kamarnya.
            "Dia sangat senang ya!!" kata ibu Greyson sambil tersenyum.

            Greyson langsung membuka pintu kamarnya, dia mengambil koper besarnya, pertama dia memasukkan Baju-bajunya kedalam koper, mengambil ranselnya dan memasukkan alat-alat elektroniknya.
            "Laptop sudah, akhirnya selesai juga, aku packing barang-barang hanya 30 menit!" Greyson sadar dia mengepak barang-barangnya dengan sangat cepat.
            Setelah itu dia segera tidur, bermimpi akan segera bertemu dengan Maddi, "Maddi, We'll meet soon!" Batin Grey, sambil menutup matanya.

#Paginya
            Greyson bangun sangat cepat, dia segera mandi dan memilih baju yang sangat stylish. Kaos warna putih dengan Jeans berwarna hitam dan jaket abu-abu. Dia segera turun dan ternyata...
            "Mom?? Kenapa masih nonton sih???" tanya Grey bingung.
            "Sayang, kita pergi nanti siang sekitar jam 1. Kenapa kau sangat terburu-buru??" tanya Ibu Greyson.
            Greyson sangat kesal dia kembali kekamarnya dengan lemas.

            "Kalau tau gini gak bakal aku repot-repot bangun cepat" keluh Greyson.
            "Greyson, come here!!" seru Ibu Grey.
            Grey berdiri, lalu berjalan menuju lantai bawah. "Apa lagi Mom?" tanya Greyson.
            "This is your tickets dear  you can go first!" jawab ibu Grey sambil memberikan tiket pesawat dan paspor Grey.
            "Hahh? Mom?? Mama gak ikut??" tanya Greyson heran.
            "Sayang... mama tetap disini, mama kan harus nemanin papa kamu." Sahut mama Grey
            "Jadi aku tinggal sama siapa??" tanya Greyson panik.
            "Kau akan tinggal bersama Austin! Austin anak paman mu, dia kan sedang kuliah di Chicago, umur kalian gak jauh beda, karena Austin masih tingkat I juga kan" Ibu Grey menjelaskan.
            "Untung ada Austin! Kalau gak gimana dong Mom??" Jawab Greyson lega.
            "Sayang Mama bakalan antar kamu ke Airport, karena pesawat kamu tinggal 1 jam lagi"
            "Okay Mom, aku udah siap kok" jawab Grey.
            Mereka segera menuju garasi mobil, dan segera ke Airport.

            Saat di Airport, Grey akan segera pergi. "Mom, I gotta go now!" Greyson segera memeluk Mamanya.
            "Baik-baik ya!" kata Ibu Grey sambil membalas pelukan Grey.

Grey berlari menuju pintu pesawat untuk Check-in.

            Dan Grey akan segera tiba di Chicago IL.
            "I'll meet my Girlfriend" kata Grey.

***
            Saat yang sama, tapi di Chicago masih menunjukkan pukul 05.00 AM. Maddi bangun, dia berniat memasak sesuatu untuk sarapan, saat menuju dapur ternyata Christ sudah bangun duluan tapi belum melakukan sesuatu, mungkin karena baru bangun tidur.
            "Morning Christ! You woke up too early" ucap Maddi sambil duduk disamping Christ.
            "You too!" sahut Christ sambil memberikan segelas air hangat pada Maddi untuk diminum.
            "Thanks!" jawab Maddi. Mata mereka terasa ingin menutup.
            "Aku masih ngantuk" Kata Maddi sambil menguap, "Aku tidak pernah bangun jam segini!" Lanjutnya lagi.
            "Aku juga, sudahlah aku ingin memanggang roti dulu, kau dan Mia kan pergi kesekolah cepat, jadi aku harus membuatkan sarapan, sekarang kau pergi mandi setelah itu bangunkan Mia"
            "Baiklah" Maddi segera pergi kekamar mandi yang ada di kamarnya yaitu di lantai atas. dia mandi sekitar 25 menit, lama sekali kan?? Ya iyalah dia sambil menunggu air hangat, pagi ini sangat dingin.
            "Aku sudah siap, Kartunya sudah, buku-bukunya, Oh iya aku lupa! Semalam kan aku tidak jadi ke toko buku, nanti aku harus segera meminjam buku, mudah-mudahan Miss Stacy datang cepat hari ini" Batin Maddi.
            Maddi segera keluar kamar dilihatnya jam di I-phonenya menunjukkan pukul 05:45. Ternyata masih cepat. Dia menuruni tangga diletakkannya tasnya di atas sofa di ruang tamu lalu menuju kamar Mia yang baru.
            "Mia... bangun sayang!" Teriak Maddi.
            Tapi mungkin Mia tidak dengar pagi ini kan sangat dingin. Akhirnya Maddi membuka pintu ternyata tidak dikunci.
            "Mia ayo bangun kau harus cepat". Mia yang masih enggan untuk membuka matanya tapi karena dipaksa Maddi akhirnya dia bangun.
            "Mia, segera mandi lalu kita sarapan" kata Maddi yang segera meninggalkan Mia, dia menuju meja makan dilihatnya Christ dengan Piyama tidurnya sedang menuangkan susu kegelas.
            "Christ, maaf merepotkan" Seru Maddi. Maddi berpikir Christ lah yang akan menggantikan ibunya sebagai orang yang selalu mensupport mereka.
            "It’s alright babe" jawab Christ sambil tersenyum.
            Dia sangat tulus, wajahnya tak ada terlihat keberatan melaksanakan pekerjaan yang bukan pekerjaannya batin Maddi.

Tiba -tiba Mia berteriak "Ahhhhh!!!!!!!!!"
            Maddi dan Christ kaget, Christ segera berlari menuju kamar tempat Mia tidur, Maddi menyusul dari belakang "Christ?? Ya ampun dia benar-benar sangat cekatan" bisik Maddi .

            "Sudah tidak apa-apa lagi kan Mia??"tanya Christ, Maddi baru saja tiba, dia sampai saat Christ sudah 15 menit di Kamar Mandi tempat Mia berteriak.
            "Thanks Christ, I love you!" sahut Mia.
            "Baiklah sekarang kau mandi dengan tenang ya..." seru Christ

Christ menarik Maddi keluar, mereka duduk di ranjang tempat Mia tidur
            "Dia terkejut saat menyentuh air yang sangat dingin" ujar Christ sambil tersenyum.
            "Hah?? Hanya karena itu??" suara Maddi terdengar keras.
            "Hahah... ya begitulah" jawab Christ sambil tertawa. "Ya sudah kau segera sarapan sana!" suruh Christ.
            Maddi menurut, dia bergegas, dia harus cepat hari ini dia masuk kelas baru.

            Maddi duduk di depan meja makan, dia mengambil roti dan mengolesinya dengan selai stroberi kesukaannya. "Christ??  She is like my mom now. I like it." Batin Maddi sambil melahap rotinya. Maddi selesai memakan rotinya dia pergi ke ruang tamu untuk mengambil tasnya.
            Tiba-tiba, "Maddi?? kau akan segera ke sekolah sekarang?" Teriak Christ dari dapur.
            "Yess Christ" jawab Maddi dari ruang tamu.
            "Kau mau ku antar atau bagaimana??" terdengar lagi suara teriakan Christ.
            "Tidak usah Christ, aku naik bus sekolah saja." Jawab Maddi sambil berjalan menuju dapur untuk menemui Christ.
            "Aku antar saja ya? Mia juga sudah selesai kog, nanti uangmu habis"
            Maddi yang sudah berdiri dibelakang Christ memegang bahu Christ "Memangnya kau yakin akan menaiki mobil ayah ku?? Itukan mobil Jeep."
            "Aku akan naik mobil aunty, Aunty udah kasih kuncinya kog sama ku" jawab Christ, tanpa memandang Maddi.
            "Really?? Okay I'm with you" seru Maddi girang.

            Mia yang sedang melahap sarapannya terlihat sangat senang, "Christ?? You same with my Mother, kalian berdua sangat sama" seru Mia tiba-tiba.
            "Benarkah?? Terimakasih sayang." Jawab Christ sambil tersenyum.
            Maddipun tersenyum, "Benar Mia, dia bahkan lebih perhatian dari Mom" tambah Maddi.
            "Benarkah?? Aku tersanjung sayang-sayang ku" kata Christ sambil memeluk Mia dan Maddi yang kebetulan duduk bersebelahan.
            "Aku sudah selesai kita berangkat yuk?" seru Mia.
            "Okay, We go now" seru Christ.

            Mereka berjalan menuju garasi, Christ mengeluarkan mobil, Maddi duduk di depan dan Mia di belakang. Karena sekolah Maddi lebih dekat jadi  Maddi duluan sampai. Maddi keluar dari mobil.
            "Thanks Christ! Gotta go now!" seru Maddi.
            "Good Bye!!" seru Christ dari dalam mobil, lalu melajukan mobilnya lagi.
Mia sampai disekolahnya, Christ berlari keluar mobil untuk membukakan pintu untuk Mia.
            "Thanks Christ" Seru Mia.
            "Nanti kau naik bus jemputan ya sayang?? Aku mungkin akan lama." Sahut Christ.
            Mia yang barusaja keluar dari dalam mobil pun tersenyum, "Okay" jawabnya.
            Christ mencium kening Mia, Mia tersenyum lalu segera berlari masuk kedalam sekolah. "She is very pretty" Kata Christ sambil masuk kedalam mobil dan terlihat mobilnya sudah berjalan.

***
            Maddi berjalan memasuki gerbang sekolah, dia berlari menuju perpustakaan. "Untung saja perpustakaan sudah buka" ucap Maddi dengan wajah tersenyum.
            Dia segera masuk kedalam perpustakaan, "Godd morning Miss Stacy" sapa Maddi.
            "Morning Jane!, Can I help you?"
            "Yes Miss, aku mau mengembalikan buku yang kemarin kupinjam, dan akan meminjam buku lagi"
            "Oh ya??? Baiklah sini bukunya, kau mau meminjam buku apa lagi Jane?" tanya Miss Stacy.
            "All about Physics" jawab Maddi sambil memberikan buku yang dipinjamnya.
            Miss Stacy menerima buku yang diberikan Maddi lalu mencari sesuatu di kotak katalog. "Maddi this is the Catalogue!" seru Miss Stacy sambil memberikan sebuah katalog.
            "Thanks Miss" sahut Maddi, lalu berjalan menuju rak buku.

            Maddi menemukan beberapa buku yang berkaitan dengan pelajaran Fisika, dia segera membawanya ke meja Miss Stacy. "Miss! This is the book" seru Maddi sambil menyerahkan buku.
            "Okay, 3 books Jane?" tanya Miss Stacy.
            "Yess Miss" jawab Maddi sambil tersenyum.
            Miss Stacy menulis buku-buku yang dipinjam Maddi, "Okay! This is your books Jane" seru Miss Stacy sambil menyerahkan buku-buku yang dipinjam Maddi.
            "Thanks Miss" sahut Maddi, segera mengambil buku-buku itu lalu segera keluar dari perpustakaan menuju kelas XI Physics 1.

            Ternyata Maddi sedikit terlambat, dia mengetuk pintu kelas "Tok, tok, tok" terdengar suara ketukan pintu oleh Mrs. Claudia.
            "Yess! Masuk!" seru Mrs. Claudia.
            "I'm sorry ma'am, I'm late" Seru Maddi sambil menundukkan kepala.
            "Kog bisa terlambat??" tanya Mrs. Claudia.
            "Saya masih ke perpustakaan untuk meminjam buku ma'am"
            "Okay, who is your name?" tanya Mrs.Claudia.
            "Maddi Kristie Jane" jawab Maddi lalu menyerahkan kartu kelasnya.
            "Oh, you're new student?? From Biology class right??" tanya Mrs.Claudia.
            "Yes Ma'am." Jawab Maddi.
            "Well, kamu bisa duduk dibelakang" suruh Mrs.Claudia.
            Maddi menurut, dia berjalan ke bangkunya lalu duduk. "I sit alone??" batin Maddi.

Mrs. Claudia menerangkan pelajaran Fisika, ya Mrs. Claudia adalah guru kelas, di kelas XI Physics 1.

Bel berbunyi, tandanya bel istirahat.
            Maddi masih asik dengan soal yang diberikan Mrs.Claudia sampai tiba-tiba Tiffany datang dan berdiri di depan Meja Maddi.

            "Oooo, jadi kau duduk disini??" suara Tiffany terasa memenuhi kepala Maddi.
Maddi mengangkat kepalanya dan menatap Tiffany, "Yes! Why??" tanya Maddi sambil berdiri.

            "Kau itu tak pantas di kelas Fisika, kau disini hanya karena nilai ujian Fisika mu mendapat peringkat I, sebenarnya kau itu tidak pantas!" teriak Tiffany sambil memandang Maddi dengan mata aneh.

            "Hey?? Aku pantas duduk dikelas Fisika, selama aku SMA, nilai Fisika ku selalu menjadi peringkat I, aku memilih kelas Biologi hanya karena Megan memintaku" jawab Maddi dengan suara yang agak keras.

            Tiffany tertawa, "Benarkah???" tanya Tiffany dengan nada paling bercanda yang dia miliki.

            Maddi mulai emosi tapi dia menahannya, dia masih menganggap Tiffany temannya. "Can you just Shut-up and go far from me??" suara Maddi memenuhi ruangan kelas semua murid melihat kearahnya.

            "Tiffany? What are you doing here?" tiba-tiba terdengar suara seorang laki-laki yang tidak asing lagi di telinga Tiffany.
            "Maynard?? I just" belum selesai Tiffany berbicara Conor sudah menyumbat mulut Tiffany dengan jari telunjuknya.
            "Go now!" perintah Conor.
            "What?? Kamu ngusir??" tanya Tiffany.
            "What do you think??" tanya Conor lagi.
            Tiffany tak menjawab dia segera pergi meninggalkan kelas itu.

            "Hi! I'm Conor Maynard, aku ketua kelas." kata Conor memperkenalkan diri.
            "Maddi Jane!" jawab Maddi.
            Maddi memperhatikan laki-laki itu. "Tiffany menurutinya" batin Maddi.


To Be Continued...        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar