Sing A Sky Chapter 6
Maddi kembali memandang
layar I-phonenya. "Yeah that's true", "Greyson!!! You still
remember me??" Suara Maddi terdengar sangat senang. Dia terus memainkan
I-phonenya.
***
Christina ternyata mengikuti
Maddi sejak tadi, Christ kaget saat Maddi menyebut nama Greyson. "Apa dia
masih pacaran sama Greyson??, bukannya mereka sudah lama putus??"
pertanyaan-pertanyaan terngiang di kepala Christ. Tapi Christ memilih untuk
pergi tidur, besok dia harus menyiapkan sarapan untuk Maddi dan Mia.
Maddi memandangi bulan sabit yang sedang bersinar, dia akhirnya bernyanyi
sebuah lagu kesukaannya.
Cause in the Sky,
cause in the sky Full of
stars .
I think I saw you.
I think I see you.....
"I think, I see you Greyson!" Teriak Maddi sangat keras.
Maddi segera masuk kedalam
dan segera merebahkan dirinya. Dia berharap Greyson ada di mimpinya.
***
"Greyson!!" Ibu
Greyson memanggilnya
"Yes Mom? "
jawab Greyson sambil menuruni tangga
"Kita akan pindah
besok! Jadi kemasi barang-barang mu" sahut Ibu Greyson.
"Really?? Mom? Are
you sure??" tanya Greyson tidak percaya.
"Yes, tapi produser
kamu bilang kamu harus tetap menyanyi, kamu akan kembali kesini kalau mereka
memanggil mu untuk konser atau yang lain"
"baiklah, aku akan
segera bersiap-siap, Thanks Mom, I love you" sahut Greyson sambil mencium
pipi ibunya itu lalu segera berlari menaiki tangga menuju kamarnya.
"Dia sangat senang
ya!!" kata ibu Greyson sambil tersenyum.
Greyson langsung membuka
pintu kamarnya, dia mengambil koper besarnya, pertama dia memasukkan
Baju-bajunya kedalam koper, mengambil ranselnya dan memasukkan alat-alat
elektroniknya.
"Laptop sudah,
akhirnya selesai juga, aku packing barang-barang hanya 30 menit!" Greyson
sadar dia mengepak barang-barangnya dengan sangat cepat.
Setelah itu dia segera
tidur, bermimpi akan segera bertemu dengan Maddi, "Maddi, We'll meet
soon!" Batin Grey, sambil menutup matanya.
#Paginya
Greyson bangun sangat
cepat, dia segera mandi dan memilih baju yang sangat stylish. Kaos warna putih
dengan Jeans berwarna hitam dan jaket abu-abu. Dia segera turun dan ternyata...
"Mom?? Kenapa masih
nonton sih???" tanya Grey bingung.
"Sayang, kita pergi
nanti siang sekitar jam 1. Kenapa kau sangat terburu-buru??" tanya Ibu
Greyson.
Greyson sangat kesal dia
kembali kekamarnya dengan lemas.
"Kalau tau gini gak
bakal aku repot-repot bangun cepat" keluh Greyson.
"Greyson, come
here!!" seru Ibu Grey.
Grey berdiri, lalu
berjalan menuju lantai bawah. "Apa lagi Mom?" tanya Greyson.
"This is your tickets
dear you can go first!" jawab ibu
Grey sambil memberikan tiket pesawat dan paspor Grey.
"Hahh? Mom?? Mama gak
ikut??" tanya Greyson heran.
"Sayang... mama tetap
disini, mama kan harus nemanin papa kamu." Sahut mama Grey
"Jadi aku tinggal
sama siapa??" tanya Greyson panik.
"Kau akan tinggal
bersama Austin! Austin anak paman mu, dia kan sedang kuliah di Chicago, umur
kalian gak jauh beda, karena Austin masih tingkat I juga kan" Ibu Grey
menjelaskan.
"Untung ada Austin!
Kalau gak gimana dong Mom??" Jawab Greyson lega.
"Sayang Mama bakalan
antar kamu ke Airport, karena pesawat kamu tinggal 1 jam lagi"
"Okay Mom, aku udah
siap kok" jawab Grey.
Mereka segera menuju
garasi mobil, dan segera ke Airport.
Saat di Airport, Grey akan
segera pergi. "Mom, I gotta go now!" Greyson segera memeluk Mamanya.
"Baik-baik ya!"
kata Ibu Grey sambil membalas pelukan Grey.
Grey berlari menuju pintu pesawat untuk Check-in.
Dan Grey akan segera tiba
di Chicago IL.
"I'll meet my
Girlfriend" kata Grey.
***
Saat yang sama, tapi di
Chicago masih menunjukkan pukul 05.00 AM. Maddi bangun, dia berniat memasak
sesuatu untuk sarapan, saat menuju dapur ternyata Christ sudah bangun duluan
tapi belum melakukan sesuatu, mungkin karena baru bangun tidur.
"Morning Christ! You
woke up too early" ucap Maddi sambil duduk disamping Christ.
"You too!" sahut
Christ sambil memberikan segelas air hangat pada Maddi untuk diminum.
"Thanks!" jawab
Maddi. Mata mereka terasa ingin menutup.
"Aku masih
ngantuk" Kata Maddi sambil menguap, "Aku tidak pernah bangun jam
segini!" Lanjutnya lagi.
"Aku juga, sudahlah
aku ingin memanggang roti dulu, kau dan Mia kan pergi kesekolah cepat, jadi aku
harus membuatkan sarapan, sekarang kau pergi mandi setelah itu bangunkan
Mia"
"Baiklah" Maddi
segera pergi kekamar mandi yang ada di kamarnya yaitu di lantai atas. dia mandi
sekitar 25 menit, lama sekali kan?? Ya iyalah dia sambil menunggu air hangat,
pagi ini sangat dingin.
"Aku sudah siap,
Kartunya sudah, buku-bukunya, Oh iya aku lupa! Semalam kan aku tidak jadi ke
toko buku, nanti aku harus segera meminjam buku, mudah-mudahan Miss Stacy
datang cepat hari ini" Batin Maddi.
Maddi segera keluar kamar
dilihatnya jam di I-phonenya menunjukkan pukul 05:45. Ternyata masih cepat. Dia
menuruni tangga diletakkannya tasnya di atas sofa di ruang tamu lalu menuju
kamar Mia yang baru.
"Mia... bangun
sayang!" Teriak Maddi.
Tapi mungkin Mia tidak
dengar pagi ini kan sangat dingin. Akhirnya Maddi membuka pintu ternyata tidak
dikunci.
"Mia ayo bangun kau
harus cepat". Mia yang masih enggan untuk membuka matanya tapi karena
dipaksa Maddi akhirnya dia bangun.
"Mia, segera mandi
lalu kita sarapan" kata Maddi yang segera meninggalkan Mia, dia menuju
meja makan dilihatnya Christ dengan Piyama tidurnya sedang menuangkan susu
kegelas.
"Christ, maaf
merepotkan" Seru Maddi. Maddi berpikir Christ lah yang akan menggantikan
ibunya sebagai orang yang selalu mensupport mereka.
"It’s alright
babe" jawab Christ sambil tersenyum.
Dia sangat tulus, wajahnya
tak ada terlihat keberatan melaksanakan pekerjaan yang bukan pekerjaannya batin
Maddi.
Tiba -tiba Mia berteriak "Ahhhhh!!!!!!!!!"
Maddi dan Christ kaget,
Christ segera berlari menuju kamar tempat Mia tidur, Maddi menyusul dari
belakang "Christ?? Ya ampun dia benar-benar sangat cekatan" bisik
Maddi .
"Sudah tidak apa-apa
lagi kan Mia??"tanya Christ, Maddi baru saja tiba, dia sampai saat Christ
sudah 15 menit di Kamar Mandi tempat Mia berteriak.
"Thanks Christ, I
love you!" sahut Mia.
"Baiklah sekarang kau
mandi dengan tenang ya..." seru Christ
Christ menarik Maddi keluar, mereka duduk di ranjang tempat Mia tidur
"Dia terkejut saat
menyentuh air yang sangat dingin" ujar Christ sambil tersenyum.
"Hah?? Hanya karena
itu??" suara Maddi terdengar keras.
"Hahah... ya
begitulah" jawab Christ sambil tertawa. "Ya sudah kau segera sarapan
sana!" suruh Christ.
Maddi menurut, dia
bergegas, dia harus cepat hari ini dia masuk kelas baru.
Maddi duduk di depan meja
makan, dia mengambil roti dan mengolesinya dengan selai stroberi kesukaannya.
"Christ?? She is like my mom now. I
like it." Batin Maddi sambil melahap rotinya. Maddi selesai memakan
rotinya dia pergi ke ruang tamu untuk mengambil tasnya.
Tiba-tiba, "Maddi??
kau akan segera ke sekolah sekarang?" Teriak Christ dari dapur.
"Yess Christ"
jawab Maddi dari ruang tamu.
"Kau mau ku antar
atau bagaimana??" terdengar lagi suara teriakan Christ.
"Tidak usah Christ,
aku naik bus sekolah saja." Jawab Maddi sambil berjalan menuju dapur untuk
menemui Christ.
"Aku antar saja ya?
Mia juga sudah selesai kog, nanti uangmu habis"
Maddi yang sudah berdiri
dibelakang Christ memegang bahu Christ "Memangnya kau yakin akan menaiki
mobil ayah ku?? Itukan mobil Jeep."
"Aku akan naik mobil
aunty, Aunty udah kasih kuncinya kog sama ku" jawab Christ, tanpa
memandang Maddi.
"Really?? Okay I'm
with you" seru Maddi girang.
Mia yang sedang melahap
sarapannya terlihat sangat senang, "Christ?? You same with my Mother,
kalian berdua sangat sama" seru Mia tiba-tiba.
"Benarkah??
Terimakasih sayang." Jawab Christ sambil tersenyum.
Maddipun tersenyum,
"Benar Mia, dia bahkan lebih perhatian dari Mom" tambah Maddi.
"Benarkah?? Aku
tersanjung sayang-sayang ku" kata Christ sambil memeluk Mia dan Maddi yang
kebetulan duduk bersebelahan.
"Aku sudah selesai
kita berangkat yuk?" seru Mia.
"Okay, We go
now" seru Christ.
Mereka berjalan menuju
garasi, Christ mengeluarkan mobil, Maddi duduk di depan dan Mia di belakang. Karena
sekolah Maddi lebih dekat jadi Maddi
duluan sampai. Maddi keluar dari mobil.
"Thanks Christ! Gotta
go now!" seru Maddi.
"Good Bye!!"
seru Christ dari dalam mobil, lalu melajukan mobilnya lagi.
Mia sampai disekolahnya, Christ berlari keluar mobil untuk membukakan pintu
untuk Mia.
"Thanks Christ"
Seru Mia.
"Nanti kau naik bus jemputan
ya sayang?? Aku mungkin akan lama." Sahut Christ.
Mia yang barusaja keluar
dari dalam mobil pun tersenyum, "Okay" jawabnya.
Christ mencium kening Mia,
Mia tersenyum lalu segera berlari masuk kedalam sekolah. "She is very
pretty" Kata Christ sambil masuk kedalam mobil dan terlihat mobilnya sudah
berjalan.
***
Maddi berjalan memasuki
gerbang sekolah, dia berlari menuju perpustakaan. "Untung saja
perpustakaan sudah buka" ucap Maddi dengan wajah tersenyum.
Dia segera masuk kedalam
perpustakaan, "Godd morning Miss Stacy" sapa Maddi.
"Morning Jane!, Can I
help you?"
"Yes Miss, aku mau
mengembalikan buku yang kemarin kupinjam, dan akan meminjam buku lagi"
"Oh ya??? Baiklah
sini bukunya, kau mau meminjam buku apa lagi Jane?" tanya Miss Stacy.
"All about
Physics" jawab Maddi sambil memberikan buku yang dipinjamnya.
Miss Stacy menerima buku
yang diberikan Maddi lalu mencari sesuatu di kotak katalog. "Maddi this is
the Catalogue!" seru Miss Stacy sambil memberikan sebuah katalog.
"Thanks Miss"
sahut Maddi, lalu berjalan menuju rak buku.
Maddi menemukan beberapa
buku yang berkaitan dengan pelajaran Fisika, dia segera membawanya ke meja Miss
Stacy. "Miss! This is the book" seru Maddi sambil menyerahkan buku.
"Okay, 3 books
Jane?" tanya Miss Stacy.
"Yess Miss"
jawab Maddi sambil tersenyum.
Miss Stacy menulis
buku-buku yang dipinjam Maddi, "Okay! This is your books Jane" seru
Miss Stacy sambil menyerahkan buku-buku yang dipinjam Maddi.
"Thanks Miss"
sahut Maddi, segera mengambil buku-buku itu lalu segera keluar dari
perpustakaan menuju kelas XI Physics 1.
Ternyata Maddi sedikit
terlambat, dia mengetuk pintu kelas "Tok, tok, tok" terdengar suara
ketukan pintu oleh Mrs. Claudia.
"Yess! Masuk!"
seru Mrs. Claudia.
"I'm sorry ma'am, I'm
late" Seru Maddi sambil menundukkan kepala.
"Kog bisa
terlambat??" tanya Mrs. Claudia.
"Saya masih ke
perpustakaan untuk meminjam buku ma'am"
"Okay, who is your
name?" tanya Mrs.Claudia.
"Maddi Kristie
Jane" jawab Maddi lalu menyerahkan kartu kelasnya.
"Oh, you're new
student?? From Biology class right??" tanya Mrs.Claudia.
"Yes Ma'am."
Jawab Maddi.
"Well, kamu bisa
duduk dibelakang" suruh Mrs.Claudia.
Maddi menurut, dia
berjalan ke bangkunya lalu duduk. "I sit alone??" batin Maddi.
Mrs. Claudia menerangkan pelajaran Fisika, ya Mrs. Claudia adalah guru
kelas, di kelas XI Physics 1.
Bel berbunyi, tandanya bel istirahat.
Maddi masih asik dengan
soal yang diberikan Mrs.Claudia sampai tiba-tiba Tiffany datang dan berdiri di
depan Meja Maddi.
"Oooo, jadi kau duduk
disini??" suara Tiffany terasa memenuhi kepala Maddi.
Maddi mengangkat kepalanya dan menatap Tiffany, "Yes! Why??"
tanya Maddi sambil berdiri.
"Kau itu tak pantas
di kelas Fisika, kau disini hanya karena nilai ujian Fisika mu mendapat
peringkat I, sebenarnya kau itu tidak pantas!" teriak Tiffany sambil
memandang Maddi dengan mata aneh.
"Hey?? Aku pantas
duduk dikelas Fisika, selama aku SMA, nilai Fisika ku selalu menjadi peringkat
I, aku memilih kelas Biologi hanya karena Megan memintaku" jawab Maddi dengan
suara yang agak keras.
Tiffany tertawa,
"Benarkah???" tanya Tiffany dengan nada paling bercanda yang dia
miliki.
Maddi mulai emosi tapi dia
menahannya, dia masih menganggap Tiffany temannya. "Can you just Shut-up
and go far from me??" suara Maddi memenuhi ruangan kelas semua murid
melihat kearahnya.
"Tiffany? What are
you doing here?" tiba-tiba terdengar suara seorang laki-laki yang tidak
asing lagi di telinga Tiffany.
"Maynard?? I
just" belum selesai Tiffany berbicara Conor sudah menyumbat mulut Tiffany
dengan jari telunjuknya.
"Go now!"
perintah Conor.
"What?? Kamu
ngusir??" tanya Tiffany.
"What do you
think??" tanya Conor lagi.
Tiffany tak menjawab dia
segera pergi meninggalkan kelas itu.
"Hi! I'm Conor
Maynard, aku ketua kelas." kata Conor memperkenalkan diri.
"Maddi Jane!"
jawab Maddi.
Maddi memperhatikan
laki-laki itu. "Tiffany menurutinya" batin Maddi.
To Be Continued...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar